Belajar Internet Marketing

Atasi Kebosanan dengan Ubah Posisi Seks


KETIKA bercinta menjadi sebuah rutinitas, perlukah variasi dilakukan? Bermacam gaya dalam posisi bercinta menjadi penting demi memberikan kepuasan seksual masing-masing pasangan.

Seksualitas mempunyai dimensi prokreasi dan rekreasi, yaitu untuk menghasilkan keturunan dan mencapai kepuasan seksual. Hubungan seksual yang benar tidak terjadi secara tiba-tiba. Untuk menciptakan hubungan agar berlangsung harmonis, kepuasan bercinta harus dipelajari dan dikomunikasikan antara pasangan suami istri (pasutri).

Salah satu faktor dalam berhubungan seksual agar harmonis ialah posisi saat berhubungan intim. Banyak pasangan yang mengalami ketidakharmonisan hubungan seksual karena posisinya yang tidak efektif bagi salah satu pihak, tapi menguntungkan pihak lainnya. Banyak pasangan hanya terpaku pada satu posisi hubungan seksual karena mereka menganggap posisi tersebut normal, sedangkan posisi lain dianggap tidak lazim dilakukan.

Akibatnya, kalau posisi yang dianggap normal itu ternyata tidak efektif bagi salah satu pihak, hubungan seksual selalu berlangsung tidak harmonis. Sebenarnya, saat berhubungan seksual tidak ada posisi normal atau tidak normal. Pada dasarnya ada tiga posisi hubungan seksual, yaitu posisi berbaring, duduk, dan berdiri. Namun, tiga posisi dasar itu dapat dilakukan dalam banyak variasi. Masing-masing posisi mempunyai keuntungan atau kelebihan, di samping kekurangannya.

Hubungan seksual harus dilakukan dalam posisi yang dapat memberikan rangsangan seksual efektif bagi kedua pihak. Sebab itu, hubungan seksual tidak harus dilakukan dalam satu posisi yang dianggap normal saja.

Tentang posisi gaya bercinta dr Anita Gunawan SpAnd mengungkapkan bahwa variasi seks diperlukan agar pasangan tidak bosan.

”Agar tidak monoton, pasangan suami istri bisa melakukan variasi gaya bercinta dalam satu kali ’permainan’. Hanya saja, faktor kenyamanan tetap menjadi pertimbangan utama,” saran Anita selaku spesialis andrologi dari Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta ini.

Menurut Anita, hubungan seks layaknya makan. Bila seseorang menikmati satu menu makanan, maka suatu saat dia pun akan mencicipinya lagi. Begitu pun dalam urusan ranjang, pasangan suami istri bisa menikmati kembali posisi bercinta yang pernah dicoba.

”Kuncinya, pasutri harus menikmati setiap momen bercinta. Jangan membayangkan posisi berhubungan intim yang terlalu muluk-muluk, karena belum tentu memberikan kepuasan seks pada pasangan,” sarannya.

Bukan hanya posisi, sambungnya, tempat dan waktu bercinta bisa menjadi variasi saat berhubungan intim bersama pasangan. Variasi seks akan menentukan kualitas hubungan intim. Semakin banyak variasi, kemungkinan semakin menggairahkan pula hubungan tersebut.

”Sebelum melakukan variasi seks, sebaiknya setiap pasangan membekali diri dengan pengetahuan, baik melalui buku, film, maupun sumber lainnya,” tutupnya.
Previous
Next Post »